METODE PENELITIAN KUALITATIF
DAN
KUANTITATIF
Pada masa lalu, metode kualitatif dan metode kuantitatif juga sering
digunakan sebagai penciri, penanda, dan pembeda
antara antropologi dan sosiologi. Kesan tersebut
muncul karena masing-masing disiplin ilmu tersebut terus menerus menggunakan metode secara konsisten. Antropologi sering menggunakan metode
kualitatif, sedangkan sosiologi hampir
selalu menggunakan metode
kuantitatif. Asumsi ini didasarkan atas
kenyataan bahwa antropologi ingin
mendeskripsikan,
menginterpretasikan, dan mengklasifikasikan masyarakat yang masih tradisonal. Hal tersebut seolah-olah
menempatkan antropologi
dalam posisi memiliki satu pendekatan, yaitu interpretasi atau
penafsiran. Sementara itu, sosiologi sudah terlanjur dikenal sering menggunakan metode kuantitatif dan melakukan penelitian terhadap masyarakat modern yang
kompleks. Ada
kesan
bahwa penelitian
sosiologis selalu menggunakan
metode kuantitatif.
Penelitian kualitatif dan
kuantitatif hendaknya tidak dilawankan, melainkan dikontraskan. Kontras ini diperlukan
untuk melihat keunggulan dan kelemahannya
masing-masing dalam memecahkan
masalah dan
atau dalam
pengembangan teori.
Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif masing-masing berkembang berdasarkan paradigma tertentu (yang berbeda) yang menjadi acuannya.
Jenis penelitian apa yang harus digunakan, selalu didasarkan pada masalah yang diteliti, bukan ditetapkan jenis penelitiannya
dulu
baru ditetapkan masalahnya. Hal ini disebabkan karena
adanya kenyataan bahwa
penelitian itu dilakukan karena
ada
masalah. Alasan pemilihan suatu metode, tentunya didasarkan pada kesesuaiannya dengan masalah
penelitian, tujuan penelitian, serta prosedur penelitian yang cocok, hasil yang diharapkan,
dan kondisi kelompok sasaran atau
objek penelitiannya.
Paradigma
- Suatu
perangkat kepercayaan, nilai-nilai,
suatu
pandangan tentang dunia
sekitarnya. Paradigma berfungsi
mengarahkan
penelitian (Nasution).
- Seperangkat bentuk yang berbeda-beda dari sebuah kata seperti pada ungkapan verb paradigm atau
jenis sesuatu,
pola, model.
Paradigma berperan sebagai
rujukan dan sudut pandang (A. Chaedar Alawasilah).
- A
set of interrelated assumptions about the social world which
provides
a
philosophical and conceptual framework
for the organized study of that world. A
paradigm represents a disciplinary matrix which encompasses the commonly
shared generalizations, assumptions, values,
belief, and examples of what contributes the discipline’s interest (Thomas Kuhn).
- Pandangan mendasar dari suatu
disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok
persoalan (subject matter) dalam ilmu pengetahuan. Sesuatu yang
menjadi pokok persoalan dalam satu cabang
ilmu
menurut versi ilmuwan tertentu.
Kesatuan konsensus yang terluas
dalam suatu bidang ilmu pengetahuan dan membantu membedakan antara komunitas
ilmuwan yang satu
dengan yang lain (Ritzer)
Paradigma
menggolong-golongkan, mendefinisikan, dan menghubungkan
eksemplar, teori-teori, metode-metode, serta instrumen-instrumen yang
terdapat di
dalamnya. Paradigma membantu merumuskan tentang
apa
yang harus dipelajari,
persoalan-persoalan apa yang mesti dijawab, bagaimana seharusnya menjawab, serta
aturan-aturan apa yang harus
diikuti dalam menginterpterasikan
informasi yang dikumpulkan
dalam rangka menjawab persoalan-persoalan
tersebut. Dalam satu paradigma tertentu, terdapat kesamaan pandangan tentang apa yang menjadi pokok persoalan dari cabang
ilmu
itu serta kesamaan metode serta instrumen yang dipergunakan
sebagai
peralatan analisa.
Mengapa paradigma berbeda-beda ?
- Karena perbedaan pandangan filsafat yang mendasari masing-masing komunitas sosiologi tentang pokok persoalan yang semestinya dipelajari sosiologi.
- Sebagai konsekuensi logis alasan pertama, maka teori-teori yang dibangun dan
dikembangkan masing-masing komunitas ilmuwan
menjadi berbeda.
- Metode yang dipakai untuk memahami dan menjelaskan substansi disiplin inipun berbeda.
Ritzer menilai,
bahwa dalam sosiologi terdapat multiple paradigm. Pertentangan antar
paradigma juga dirasuki unsur politik. Ritzer melihat
ada potensi negatif dalam perkembangan sosiologi, dari perbedaan antar paradigma
tersebut. Ritzer kemudian mengajukan
paradigma terpadu, bukan
untuk menggantikan, tetapi untuk mengatasi
kelemahan pendekatan paradigma yang ada
Penelitian
Penelitian dapat dipahami sebagai suatu dialog yang terjadi secara terus menerus
antara dua jenis kenyataan, yaitu antara agreement reality dan experiential reality.
Penelitian merupakan suatu usaha
menghubungkan kenyataan empirik dengan teori,
apabila teori sudah ada. Mengapa
? Karena dalam penelitian kualitatif, penelitian dilakukan
bukan dalam rangka menguji teori
atau hipotesis,
melainkan menemukannya.
Teori dalampenelitian kuantitatif bersifat a priori yang
disusun melalui deduktif
dan logis, sedangkan teori
dalam penelitian kualitatif
disusun melalui dasar (grounded)
ditemukan melalui induktif. Teori yang
ditemukan melalui dasar itu memenuhi dua
kriteria, yaitu
sesuai dengan situasi empiris
dan fungsi teori, yaitu
: meramalkan, menerangkan, menafsirkan,
dan mengaplikasikan.
Penelitian Kualitatif
Pendekatan penelitian kualitatif sering
disebut dengan naturalistic inquiry (inkuiri alamiah). Apapun macam, cara atau corak analisis data kualitatif suatu penelitian,
perbuatan awal yang
senyatanya dilakukan adalah membaca fenomena. Setiap data kualitatif mempunyai karakteristiuknya sendiri. Data kualitatif berada secara tersirat di dalam sumber
datanya. Sumber
data kualitatif adalah catatan hasil observasi, transkrip
interviu mendalam (depth interview), dan dokumen-dokumen
terkait berupa tulisan
ataupun gambar.
Karakteristik Penelitian Kualitatif
1. Setting/latar alamiah atau wajar dengan
konteks utuh (holistik).
2. Instrumen penelitian berupa manusia (human
instrument).
3. Metode pengumpulan data observasi
sebagai
metode utama.
4. Analisis data secara induktif.
5. Proses lebih berperanan penting daripada hasil.
6. Penelitian dibatasi
oleh
fokus.
7. Desain penelitian bersifat sementara.
8. Laporan bernada studi kasus.
9. Interpretasi
ideografik.
Metode Pengumpulan Data
1. Pengamatan dengan
berpartisipasi (Participant Observation)
2. Wawancara Mendalam (Indepth
Interview)
3. Penyelidikan Sejarah Hidup (Life Historical Investigation)
4. Analisis Konten (Content Analysis)
Kontras
Metode Kualitatif
|
Metode Kuantitatif
|
Desain
- Umum
- Fleksibel
- Berkembang, tampil dalam proses
penelitian
|
Desain
- Spesifik, jelas, terinci
- Ditentukan secara
mantap sejak
awal
- Menjadi
pegangan langkah
demi
langkah
|
Tujuan
- Memperoleh pemahaman makna :
verstehen
- Mengembangkan teori
- Menggambarkan realitas
yang
kompleks
|
Tujuan
- Menunjukkan hubungan
antara variabel
- Mentest
teori
- Mencari generalisasi
yang
mempunyai nilai prediktif
|
Teknik Penelitian
- Observasi, participant observation
- Wawancara terbuka
|
Teknik Penelitian
- Eksperimen,
survey,
observasi berstruktur
- Wawancara berstruktur
|
Instrumen Penelitian
- Human Instrument
- Buku
Catatan
- Recording
|
Instrumen Penelitian
- Test,
angket, wawancara, skala
- Komputer, Kalkulator
|
Data
- Deskriptif
- Dokumen pribadi, catatan lapangan,
ucapan responden,
dokumen, dll
|
Data
- Kuantitatif
- Hasil pengukuran berdasarkan
variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan
instrumen
|
Sampel
|
Sampel
|
- Kecil
- Tidak representatif
- Purposif
|
- Besar
- Representatif
- Sedapat mungkin random
|
Analisis
- Terus
menerus sejak
awal
sampai akhir
penelitian
- Induktif
- Mencari pola, model, tema
|
Analisis
- Pada
taraf
akhir setelah
pengumpulan data selesai
- Deduktif
- Menggunakan
statistik
|
Hubungan dengan Responden
- Empati, akrab
- Kedudukan
sama, setara, jangka lama
|
Hubungan dengan responden
- Berjarak, sering
tanpa kontak langsung
- Hubungan antara peneliti – svubjek
jangka pendek
|
Usulan Desain
- Singkat
- Sedikit
literatur
- Pendekatan secara umum
- Masalah yang diduga relevan
- Tidak ada hipotesis
- Fokus penelitian
sering
ditulis setelah ada data yang dikumpulkan
dari lapangan
|
Usulan Desain
- Luas dan terinci
- Banyak literatur yang berhubungan dengan masalah
- Prosedur yang spesifik dan terinci
langkah-langkahnya
- Masalah diuraikan
dan ditujukan
kepada fokus tertentu
- Hipotesis dirumuskan dengan jelas
dan ditulis terinci dan lengkap
sebelum terjun ke lapangan
|
Persoalan nyata pada era
sekarang adalah bagaimana memadukan kedua
pendekatan penelitian
tersebut. Penelitian kualitatif dapat berfungsi
sebagai suplemen
dan komplemen penelitian kuantitaif,
demikian
pula sebaliknya. Oleh karena itu, dalam
membuat rancangan
penelitian,
peneliti perlu menetapkan posisinya masing-masing
Proposal Penelitian Kualitatif
1. Judul Penelitian
Bersifat umum, belum terfokus, sehingga memberi kemungkinan untuk berkembang
sesuai dengan kondisi yang dihadapi di lapangan, tidak menggambarkan
variabel-variabel secara eksplisit.
2. Pendahuluan
a. Latar Belakang Masalah
- Masalah : suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua
faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang
membingungkan
- Terkait dengan isu-isu yang sedang berkembang
- Masalah yang belum banyak
diteliti menjadi prioritas
- Perlu
memperhatikan
aksesibilitas,
signifikansinya
dengan isu-isu yang
berkembang, relevansinya bagi masyarakat, seringnya diteliti, sentral tidaknya
permasalahan, kesesuaiannya dengan tingkat perkembangan suatu
disiplin.
b. Rumusan
Masalah
- Bukan
harga
mati (kaku),
bersifat tentatif, artinya
penyempurnaan
rumusan masih mungkin dilakukan sewaktu
di lapangan.
- Meski rumusan masalah telah dirumuskan berdasarkan telaah pustaka
dan
pengalaman tertentu, bisa jadi situasi
di lapangan tidak
memungkinkan peneliti untuk
melakukannya.
c. Tujuan
Penelitian
- Memecahkan
masalah. Sejalan dengan
rumusannya. d.
Pertanyaan Fokus
- Fokus
sebagai wahana untuk
membatasi studi
- Pilihan subjektif peneliti dihormati dan
dihargai
- Bila peneliti telah menetapkan masalah
dan tujuannya, harus memegang posisi paradigmanya
- Pertanyaan harus sudah difokuskan pada hal-hal yang terkait dengan
masalah dan tujuannya.
3. Kajian
Pustaka
- Kajian
pustaka dan hasil penelitian
terdahulu
- Kerangka berfikir atau analisis yang sifatnya teoritis
- Kajian ini tidak diperlukan
dalam Grounded Research (model anti
teori, menolak perumusan maslaah,
rancangan penelitian, kajian teori yang mendikte arah penelitian, data
merupakan sumber teori)
4. Metode Penelitian
- Penentuan
Subjek
Penelitian
|

- Pemilihan Setting/Latar Penelitian


- Teknik Pengumpulan
Data



wawancara mendalam) dan non manusia (dokumen, catatan)
- Analisis Data


- Teknik untuk Mencapai Keabsahan/Kredibilitas
Untuk
menghindari/menghilangkan unsur
subjektivitas : perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, triangulasi, pemeriksaan sejawat melalui
diskusi (peer debriefing, member check, dll).
5. Daftar Pustaka
Sumber Pustaka
Darmiyati. 1998. Penelitian
Kualitatif.
Makalah
Penataran
Pengenalan
Berbagai
Pendekatan
dan Metode Penelitian Lemlit UNY.
Dwiyanto,
Djoko.
Metode
Kualitatif
:
Penerapannya dalam
Penelitian. www.inparametric.com
Gunawan. 2007. Teknik Analisis Data Kualitatif. Makalah Lokakarya Analisis Data
Kualitatif Lemlit UNY.
Muhadjir, Noeng. 2002. Trend
Perkembangan Penelitian Kualitatif. Makalah
Sarasehan
Penelitian Dosen
FIP UNY.
Siti Partini. 1998. Penelitian
Survei. Makalah
Penataran
Pengenalan Berbagai
Pendekatan dan
Metode Penelitian Lemlit UNY.
--------------- 2002.
Proposal Penelitian Kualitatif. Makalah Lokakarya Penyusuna
Proposal Penelitian Lemlit UNY.
Sudarsono, FX.
2004.
Penelitian
Kualitatif
dan Kuantitatif. Makalah
Lokakarya
Penyusunan Proposal
Penelitian
TP FIP UNY.
Zamzani. 2007. Pokoknya Penelitian Kualitatif.
Makalah Lokakarya Analisis Data
Kualitatif Lemlit UNY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar