Kamis, 03 April 2014

BAB I Proposal Skripsi Ekologi (struktur Vegetasi dan Nilai Guna pohon)



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.        LATAR BELAKANG
Hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe vegetasi hutan tertua menutupi banyak lahan. Tegakan hutan hujan tropis didominasi oleh pohon hijau.Keanekaragaman spesies tumbuhan dan binatang yang ada di hutan hujan tropis sangat tinggi. Vickery (1984), menyatakan bahwa jumlah spesies pohon ditemukan dalam hutan hujan tropis lebih banyak dibandingkan dengan yang ditemukan pada ekosistem yang lain (Indriyanto, 2005:70).
Hutan hujan tropis yang masih utuh mempunyai jumlah spesies tumbuhan yang sangat banyak. Di Indonesia hutan hujan tropik terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Irian jaya. Hutan tersebut mempunyai lebih kurang 3.000 jenis pohon dan termasuk ke dalam 450 marga atau genus (Indriyanto, 2012:13).
Vegetasi pada hutan pegunungan sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim pada berbeda-beda ketinggian. Suhu hutan turun mengikuti ketinggian tempat itu, bahkan pada pegunungan yang sangat tinggi walaupun di daerah tropis. Secara umum curah hujan lebih banyak pada daerah lereng gunung dibanding dengan daerah rendah itu mendorong uap air ke atas sampai ke daerah pegunungan yang dingin yang akhirnya hujan pada lereng-lereng gunung itu (Dirdjosoemarto, 2001:175).
Tanah yang berlereng atau bersifat kurang dapat meneruskan air, air hujan yang banyak turun akan lebih banyak hilang berupa air prngairan atau runoff aliran

permukaan, yang akibatnya menimbulkan 2 kerugian. Yang pertama : tanaman akan menderita kekurangan air yang seharusnya meresa ke dalam tanah. Yang kedua : air pengairan di samping mengalir dengan cepat juga mengangkut bahan-bahan tanah atas (lapisan olah yang umumnya subur. Curah hujan yang tinggi dengan tingkat keadaan tanah yang kurang kuat ikatannya. Selain meningkatkan aliran permukaan meningkat pula terangkut partikel-partikel tanah (Mulyani & Kartasapoetra, 2005:100).
Menurut Mulyani & Kartasapoetra (2005:111), sesungguhnya vegetasi pada permukaan tanah itu pada umumnya dapat mencegah atau mengurangi berlangsungnya erosi, akan tetapi karena tanaman itu berjenis-jenis maka pengaruh dan hasilnya pun berbeda-beda pula. Rumput-rumputan atau tanaman yang rimbun yang tumbuh rapat mempunyai kemampuan mencegah berlangsungnya erosi yang lebih besar dibanding tanaman-tanaman yang tumbuh jarang serta tidak berdaun lebat.
Berkurangnya hutan, air hujan yang meresap kedalam tanah berkurang, sehingga pengisian air tanah berkurang pula. Karena itu di sampingnya banjir, kekurangan air juga akan makin parah. Hilangnya hutan berarti pula makin besar erosi dan makin besar erosinya makin tingginya kandungan lumpur dalam air sungai, kandungan lumpur yang tinggi, air sungai menjadi keruh (Soemarwoto, 1998:328).
Kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburantanah. Di kawasan hutan lindung ini tidak boleh dilakukan kegiatan pengambilan hasil hutan, penebangan, pemukiman dan sebagainya yangdapat berpengaruh terhadap mutu lingkungan di dalam dan sekitar hutan (Tuheteru, dkk, 2012:25).
Objek wisata merupakan salah satu  daerah yang dilindungi, tujuan daerah yang dilindungi adalah untuk pencagaralaman. Oleh karena itu pengembangan daerah yang dilindungi tidak boleh bertentangan dengan tujuan. Pengembangan yang tidak bertentangan dengan tujuan itu ialah pembangunan daerah itu untuk penelitian dan pendidikan. Pengembangan pariwisata juga dapat diatur, agar tidak berlawanan dengan  tujuan pencagar alaman. Jenis pembangunan yang lain, misalnya eksploitasi tumbuhan dan hewan, dan pertambangan, tidak sesuai dengan tujuan daerah itu untuk pencagaralaman. Pembangunan itu secara tidak langsung menyebabkan kerusakan fauna, flora dan bentang alam.
Objek Wisata Batu Benawa Pagat merupakan salah satu objek wisata yang dikelola pemerintah setempat, dan dibangga-banggakan oleh masyarakat sekitar. Bukan hanya nilai sejarahnya yang sangat tinggi namun juga merupakan salah satu sumber mata pencaharian sehari-hari bagi masyarakat sekitar. Di sekitar daerah objek wisata ini juga banyak ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan, baik dari kelompok pohon, semak dan juga jenis herba. Tumbuhan ini tumbuh secara alami sehingga juga dapat berfungsi untuk menjaga kelestarian objek wisata terutama dari adanya pengikisan tanah akibat adanya hujan. Lebih-lebih lagi kelompok tumbuhan jenis pohon tumbuh cukup heterogen pada sekitar  daerah objek wisata.
Bedasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti “ Struktur Vegetasi dan Nilai Guna Pohon Pada Daerah Objek Wisata Batu Benawa Pagat Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah”

1.2.       Perumusan dan Pembatasan Masalah
1.2.1.      Perumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1.        Jenis pohon apa saja yang terdapat pada daerah Objek Wisata Pagat Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
2.        Bagaimana struktur vegetasi pohon yang terdapat pada daerah Objek Wisata Batu Benawa Pagat Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
3.        Bagaimana nilai guna tumbuhan yang terdapat pada daerah Objek Wisata Batu Benawa Pagat bagi penduduk sekitar.

1.2.2.      Pembatasan Masalah
1.        Masalah dalam penelitian ini hanya pada samping kanan gunung Sarigading, depan  gunung Batu Benawa dan dekat pintu masuk objek wisata yang terdapat pada daerah Objek Wisata Batu Benawa Pagat.
2.        Masalah dalam penelitian ini hanya pada jenis pohon anakan, (tinggi pohon <1.5 m, diameter batang <3 cm, batang berbuku-buku dengan adanya bekas atau sedang ditumbuhi daun dan tidak mempunyai cabang atau ranting), remaja (tinggi pohon <8 m, diameter batang 3 – 10 cm, batang sudah tidak ditumbuhi daun, memiliki cabang batang atau ranting),dan dewasa ( tinggi pohon >8m, diameter pohon >10 cm, batang mempunyai banyak cabang atau ranting, berbunga atau berbuah pada umumnya.
3.        Nilai guna digali dari wawancara dengan  penduduk dan membandingkan dengan buku pedoman menurut para ahli yaitu Damanauw (1990), Indriyanto (2008:195 – 199), setijati, dkk (1977),  Soemarwoto (1998), Suhardi, dkk (1999), Tuheteru (2012:61 – 85), Yadi (2013).
1.3.       Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1    Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1)        Jenis-jenis pohon yang terdapat pada daerah Objek Wisata Batu Benawa Pagat Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
2)        Struktur vegetasi pohon yang terdapat pada daerah Objek Wisata Batu Benawa Pagat Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
3)        Nilai guna tumbuhan yang terdapat pada daerah Objek Wisata Batu Benawa Pagat Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

1.3.2   Manfaat Penelitian  
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat terutama sebagai:
1)    Informasi bagi masyarakat sekitar dan pencinta tumbuhan tentang jenis pohon yang terdapat pada daerah Objek Wisata Batu Benawa Pagat Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
2)    Sebagai tambahan Informasi bagi pengelola Objek Wisata Batu Benawa Pagat Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
3)    Tambahan pengetahuan tumbuhan bagi mahasiswa Biologi tentang jenis-jenis pohon yang menyusun daerah Objek Wisata Batu Benawa Pagat Kecamatan  Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah dalam pengetahuan yang berhubungan dengan mata kuliah khususnya dunia tumbuhan.
4)    Informasi tambahan bagi peneliti lebih lanjut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar