MEKANISME TERMINASI TRANSKRIPSI
PADA PROKARIOTIK
Terdapat 2 macam terminator transkripsi pada
prokariotik yaitu :
1. Terminator yang tidak bergantung pada protein
rho
(rho-dependent terminator). Dilakukan
tanpa harus
melibatkan suatu protein khusus, melainkan ditentukan oleh adanya
suatu urutan nukleotida tertentu pada bagian terminator. Sinyal yang mengakhiri transkripsi dengan
mekanisme ini
ditentukan
oleh daerah yang mengandung banyak urutan
GC yang membentuk struktur batang dan lengkung (steam and loop) pada
RNA
dengan panjang 20 basa. Struktur
batang lengkung tersebut menyebabkan RNA
polymerase berhenti dan
merusak bagian 5’ dari hybrid RNA-DNA.
Bagian sisa hybrid RNA-DNA
berupa urutan oligo (rU) yang tidak cukup stabil berpasangan dengan dA. Akibatnya
ujung 3’ hybrid tersebut akan terlepas sehingga transkripsi berakhir.
Selanjutnya pita DNA cetakan yang sudah tidak berikatan segera menempel kembali pada pita DNA komplemennya. RNA
polymerase inti
akhirnya
terlepas dari DNA.
2. Terminator yang tergantung pada protein rho (rho-independent terminator)
Pengakhiran transkripsi hanya
terjadi pada daerah jeda yang terletak pada
daerah tertentu dari
promoter, daerah itu tidak dapat berfungsi sebagai
daerah
pengakhiran transkripsi.
Terminator
yang bergantung pada
rho terdiri atas suatu
urutan
berulang balik
yang dapat membentuk lengkungan tetapi tidak ada rangkaian basa T pada daerah
terminator yang tidak melibatkan
factor rho. Faktor menyebabkan factor distabiliasi ikatan RNA-DNA sehingga
transkripsi RNA terlepas
dari DNA cetakan.
STRUKTUR GEN : OPERON
Beberapa gen atau
sekelompok gen yang berada dalam satu
unit transkripsi
dinamakan operon. Jadi operon adalah suatu kelompok gen yang letaknya berdekatan
dengan gen yang lain dalam satu
unit transkripsi yang diekspresikan
secara
bersamaan. Semua gen di dalam suatu operon dinyatakan
sebagai
unit tunggal.
Operon adalah karakteristik dari genom prokariot. Satu karakteristik dari genom prokariot yang
digambarkan oleh
E. coli adalah adanya operon. Pada prokariot (bakteri) telah ditemukan adanya
beberapa operon diantaranya
adalah operon laktosa dan operon triptofan.
E coli merupakan
contoh
prokariot (bakteri) yang ditemukan adanya operon laktosa. Dimana operon yang pertama ditemukan oleh
(Jacob dan Monod, 1961) yang berisi tiga gen
yaitu lacZ, lacY, dan lacA. Operon ini dilibatkan dalam perubahan laktosa gula
disakarida ke monosakarida yaitu menjadi
glukosa
dan galactose. Monosakarida adalah substrat
yang digunakan sebagai energy pada
jalur
glikolitik. Fungsi gen
pada operon laktosa adalah untuk mengubah laktosa
ke
dalam bentuk energy yang dapat digunakan oleh
E. coli sebagai
suatu sumber energy. Laktosa bukan suatu
komponen yang umum bagi E. coli sehingga
enzim laktosa tidak dibuat oleh E. coli. Untuk membuat laktosa maka operon akan dinyalakan
dan
ketiga gen akan diekspresikan bersama-sama yang akan menghasilkan sintesis
enzim laktosa.
Berikut adalah gambaran dari operon bakteri
E. coli :

Keterangan gambar :
A. Lactose operon terdiri dari tiga
gen yaitu lacZ, lacy, dan lacA. LacZ dan lacy dipisahkan
oleh
52 bp dan lacA oleh
64
bp. LacY untuk lactose permease yang mengangkut lactose ke dalam sel, dan lacZ dan
lacA untuk enzim yang merobek lactose ke dalam gula
komponennya
yaitu
galaktosa dan glukosa.
B. Tryptophan operon, yang terdiri dari lima gen yang mengkode lima enzim. Penyandi
enzim-
enzim yang berperan
dalam perubahan asam chorismic menjadi tryptophan.
Gen yang terdapat
dalam tryptophan operon letaknya
berdekatan dibandingkan dengan lactose operon dimana
tryE
dan tryD tumpang tindih dengan 1 bp,
seperti halnya tryB dan tryA, tryD dan tryC
dipisahkan oleh 4 bp, dan
tryC dan tryB oleh 12 bp.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar