KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kepada Allah Subhanahuwata’ala dengan rahmat dan hidayah-Nya jualah
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIDKAN tentang Status, Peran, dan Tugas Guru serta
Perbedaan antara mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para
pembaca pada umumnya.
Kami ucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah membimbing dalam pembuatan
makalah ini dan tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
teman-teman yang telah berpartisipasi dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat diharapkan
untuk kesempurnaan makalah ini.
Sekali lagi kami ucapkan terima
kasih.
Banjarmasin,
maret 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Cover muka........................................................................................................................
1
Kata Pengantar.................................................................................................................................
2
Daftar Isi...........................................................................................................................................
3
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................................................
4
A.
Latar Belakang.....................................................................................................................
4
B.
Tujuan.................................................................................................................................
5
BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................................
6
A.
Status, Peran, dan Tugas Guru............................................................................................
6
B.
Perbedaan antara Mendidik, Membimbing, Mengajar,
dan Melatih................................. 11
Simpulan..........................................................................................................................................
13
Daftar Pustaka.................................................................................................................................
14
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Perkembangan keguruan dan profesi di Indonesia
jelas diketahui bahwa pada mulanya guru-guru di angkat dari orang-orang yang
tidak berpendidikan khusus untuk memangku jabatan guru. Guru-guru pada mulanya
diangkat dari orang-orang yang tidak di didik secara khusus menjadi guru, dan
berangsur-angsur dilengkapi dan ditambah dengan guru-guru yang lulus dari
sekolah guru (kweekschool) yang pertama didirikan di Solo tahun 1852. Karena
kebutuhan guru yang mendesak maka pemerintah Hindia Belanda mengangkat lima
kelompok guru, yakni :
a. Guru lulusan Sekolah guru yang dianggap sebagai
berwewenang penuh.
b. Guru, yang bukan lulusan sekolah guru, tetapi
lulus ujian yang diadakan untuk menjadi guru.
c. Guru Bantu, yakni guru yang lulus ujian Guru
Bantu.
d. Guru yang dimagangkan kepada seorang guru yang
senior, yang merupakan calon guru.
e. Guru yang diangkat karena keadaan yang amat
mendesak yang berasal dari warga yang pernah mengecap pendidikan.
Walaupun Sekolah Guru telah dimulai
dan menyusul didirikan Sekolah normal, bila dipandang dari kurikulum dapat
dikatakan hanya mementingkan pengetahuan/teori belaka. Ilmu mendidik dan
psikologi. Sejalan dengan pendirian sekolah-sekolah yang lebih tinggi
tingkatannya dari sekolah umum seperti Holands, Inlandse School [HIS], maka
didirikan pula lembaga pendidikan guru atau kursus-kursus untuk menjadi guru,
seperti Horege kweekschool untuk guru HIS dan kursus hoofdgate
[HA] untuk calon kepala sekolah.
Keadaan demikian berlanjut sampai
jaman pendudukan Jepang dan awal perang kemerdekaan, walaupun dengan nama dan
bentuk lembaga pendidikan guru yang disesuaikan dengan keadaan saat itu.
Selangkah demi selangkah pendidikan guru meningkatkan jenjang kualitas dan
mutunya, sehingga sampai saat ini kita hanya mempunyai lembaga pendidikan
guru yang tunggal, yakni Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan [ LPTK ]
Dalam sejarah pendidikan guru di
Indonesia, khususnya pada perkembangan agama Hindu, agama Budha, dan
kerajaan-kerajaan Islam, guru mempunyai status yang sangat tinggi di
masyarakat, mempunyai wibawa yang sangat tinggi, dan dianggap sebagai orang
yang serba maha tahu. Peranan guru saat itu tidak hanya mendidik anak di depan
kelas, tetapi mendidik masyarakat, tempat bagi masyarakat bertanya. Namun,
kewibawaan guru itu mulai memudar sejalan dengan kemajuan jaman perkembangan
ilmu dan teknologi. Dalam era teknologi yang maju sekarang guru bukan
satu-satunya tempat bertanya bagi masyarakat. Pendidikan masyarakat mungkin
lebih tinggi dari guru dan karena status guru dianggap kalah gengsi dari
jabatan lainnya yang mempunyai pendapatan yang lebih baik.
B. TUJUAN
-
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi
Kependidikan
-
Memaparkan materi Profesi Kependidikan tentang
status, peran dan tugas guru, serta perbedaan antara mendidik, membimbing,
mengajar, dan melatih.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
STATUS, PERAN, DAN TUGAS GURU
Guru adalah
posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa yang tidak
mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam kehidupan sebuah bangsa sejak
dahulu. Semakin signifikannya keberadaan
guru melaksanakan peran dan tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan
dan terbinanya kesiapan seseorang.
Guru juga
merupakan personel sekolah yang memiliki kesempatan untuk bertatap muka lebih
banyak dengan siswa dibandingkan dengan personel sekolah lainya. Oleh sebab
itu, perasan dan tanggung jawab guru dalam pelaksanan bimbingan di sekolah
sangat diharapkan.
1.
STATUS GURU
Dalam ilmu
sosiologi kita biasa menemukan dua istilah yang akan selalu berkaitan, yakni
status (kedudukan) dan peran sosial di dalam masyarakat. Status biasanya
didefinisikan sebagai suatu peringkat atau posisi seseorang dalam suatu
kelompok atau posisi suatu kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain.
Status sebagai guru dapat dipandang sebagai yang tinggi atau rendah, tergantung
di mana ia berada.
Setelah kita
menganggap bahwa status guru merupakan sebuah jabatan yang profesional, menurut
Semana (1994), guru pun dituntut untuk bisa berperan dan menunjukkan citra guru
yang ideal dalam masyarakatnya.
2.
PERAN SEORANG GURU
A.
Dalam Proses Belajar Mengajar
Sebagaimana telah
di ungkapkan diatas, bahwa peran seorang guru sangat signifikan dalam proses
belajar mengajar. Peran guru dalam
proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti sebagai pengajar, manajer
kelas, supervisor, motivator, konsuler, eksplorator, dan sebagainya. Peran guru
yang dianggap paling dominan dan klasifikasi guru, yaitu :
a. Demonstrator
b. Manajer/pengelola kelas
c. Mediator/fasilitator
d. Evaluator
B.
Dalam Pengadministrasian
Dalam hubungannya
dengan kegiatan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai :
a. Pengambil inisiatif, pengarah dan penilaian
kegiatan pendidikan
b. Wakil masyarakat
c. Ahli dalam bidang mata pelajaran
d. Penegak displin
e. Pelaksana administrasi pendidikan
C.
Sebagai pribadi
Sebagai dirinya
sendiri guru harus berperan sebagai :
a. Petugas sosial
b. Pelajar dan ilmuwan
c. Orang tua
d. Teladan
e. Pengaman
D.
Secara psikologis
Peran guru secara
psikologis adalah :
a. Ahli psikologi pendidikan
b. Relationship
c. Catalytic/pembaharu
d. Ahli psikologi perkembangan
E.
Peran Guru dalam pembelajaran
a. Peran guru dalam memahami siswa sebagai dasar
pembelajaran.
b. Peran guru dalam pengembangan rancangan
pembelajaran.
c. Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan
manajemen kelas.
d. Peran guru dalam evaluasi pembelajaran.
3.
TUGAS SEORANG GURU
Tugas guru sebagai seorang pendidik
yang memahami fungsi dan tugasnya, guru khususnya ia dibekali dengan berbagai
ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula dengan seperangkat latihan
keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia belajar memersosialisasikan
sikap keguruan yang diperlukannya. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru
disekolah adalah memberikan pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta
didik yang selaras dengan tujuan sekolah.
Secara lebih terperinci tugas guru
berpusat pada :
a. Mendidik dengan titik berat memberikan arah
dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui
pengalaman belajar yang memadai.
c. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi
seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuaian diri, demikianlah dalam proses
belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan
tetapi lebih dari itu ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan
kepribadian siswa ia harus menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa
sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar aktif dan dinamis dalam memenuhi
kebutuhan dan menciptakan tujuan. (Slameto, 2002)
Dalam layanan
bimbingan, guru juga mempunyai beberapa tugas utama, sebagaimana dituangkan
dalam Kurikulum SMA 1975 tentang Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan. Beberapa
tugas pokok guru tersebut ialah :
1. Tugas guru dalam Layanan Bimbingan di Kelas
menurut Rochman Natawidjaja dan Moh. Surya (1985) mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam proses belajar- mengajar sesuai dengan fungsinya sebagai guru dan pembimbing, yaitu :
menurut Rochman Natawidjaja dan Moh. Surya (1985) mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam proses belajar- mengajar sesuai dengan fungsinya sebagai guru dan pembimbing, yaitu :
a. Perlakuan terhadap siswa didasarkan atas
keyakinan bahwa sebagai individu.
b. Sikap yang positif dan wajar terhadap siswa.
c. Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah,
rendah hati, dan menyenangkan.
d. Pemahaman siswa secara empatik.
e. Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai
individu.
f.
Penampilan diri
secara asli (genuine) tidak berpura-pura di depan siswa.
g. Kokontrentan dalam menyatakan diri.
h. Penerimaan siswa secara apa adanya.
i.
Perlakuan terhadap
siswa secara permissive.
j.
Kepekaan terhadap
perasaan yang dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa untuk menyadari
perasaannya itu.
k. Kesadaran bahwa tujuan mengajar bukan terbatas
pada penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran saja, melainkan menyangkut
pengembangan siswa menjadi individu yang lebih dewasa.
l.
Penyesuaian diri
terhadap keadaan yang khusus.
Sedangkan menurut
Abu Ahmadi (1977) mengemukakan peran guru sebagai pembimbing dalam melaksanakan
proses belajar-mengajar, yaitu :
a. Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan
setiap siswa merasa aman, dan berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang
dicapainya mendapat penghargaan dan perhatian.
b. Mengusahakan agar siswa-siswa dapat memahami
dirinya, kacakapan-kecakapan, sikap, minat dan pembawaannya.
c. Mengembangkan sikap-sikap dasar bagi tingkah
laku sosial yang baik.
d. Menyediakan kondisi dan kesempatan bagi setiap
siswa untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
e. Membantu memilih jabatan yang cocok, sesuai
dengan bakat, kemampuan dan minatnya.
Di samping
tugas-tugas tersebut, guru juga dapat melakukan tugas-tugas bimbingan dalam
proses pembelajaran seperti berikut :
a. Melaksanakan kegiatan diagnostic kesulitan
belajar.
b. Guru dapat memberikan bantuan sesuai dengan
kemampuan dan kewenangannya kepada murid dalam memecahkan masalah pribadi.
2. Tugas Guru dalam Operasional Bimbingan di Luar
Kelas.
Tugas guru dalam layanan bimbingan tidak
terbatas dalam kegiatan proses belajar-mengajar atau dalam kelas saja, tetapi
juga kegiatan-kegiatan bimbingan di luar kelas. Tugas-tugas bimbingan itu
antara lain :
a. Memberikan pengajaran perhatian (remedial
teaching).
b. Memberikan pengayaan dan pengembangan bakat
siswa.
c. Melakukan kunjungan rumah (home visil).
d. Menyelenggarakan kelompok belajar.
B.
PERBEDAAN ANTARA MENDIDIK, MEMBIMBING,
MENGAJAR, DAN MELATIH.
Guru memiliki tugas yang beragam yang
berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas guru sebagai profesi meliputi
mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih.
Pada dasarnya peran guru sebagai pengajar dan sebagai pembimbing
memiliki keterkaitan yang sangat erat dan dilaksanakan secara berkesinambungan
sekaligus berinterpenetrasi dan merupakan keterpaduan antara satu sama lainnya.
Adapun perbedaan antara Mendidik, membimbing,
mengajar, dan melatih, yaitu :
Mendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Seorang guru baru dikatakan sempurna jika
fungsinya sebagai pendidik dan juga berfungsi sebagai pembimbing.
Guru sebagai pendidik yang menjadi
tokoh, panutan, dan identifikasi bagi peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar
kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan
disiplin.
Membimbing dapat dikatakan sebagai
kegiatan menuntun anak didik dalam perkembangannya dengan jelas memberikan
langkah dan arah yang sesuai dengan tujuan.
Sebagai pendidik guru harus berlaku membimbing dalam arti menuntun
sesuai dengan kaidah yang baik dan mengarahkan perkembangan anak didik sesuai
dengan tujuan yang dicita-citakan, termasuk dalam hal ini yang terpenting ikut
memecahkan persoalan-persoalan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak
didik.
Guru sebagai pembimbing perjalanan,
guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut :
a. Guru harus merencanakan tujuan dan
mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai.
b. Guru harus melihat keterlibatan peserta didik
melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniyah, tetapi mereka
harus terlibat secara psikologis.
c. Guru harus memaknai kegiatan belajar.
d. Guru harus melaksanakan penilaian.
Mengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi
oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik
dengan guru , kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan
guru dalam berkomunikasi.
Melatih berarti
mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
Guru harus berperan sebagai pelatih, yang
bertugas untuk melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar,
seseuai dengan kompetensi masing-masing. Pelatihan yang dilakukan, disamping
harus memperhatikan kompetensi dasar dan materi standar, juga harus mampu
memperhatikan perbedaan individual peserta didik dan lingkungannya.
SIMPULAN
Guru memiliki
tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi,
bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih.
Mendidik
berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada
siswa.
Guru
memeiliki peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa
serta mengembangkan potensi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Kosasi Raflis dan Soetjipto.
(2009). Profesi Keguran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Satori Djaman. (2007). Profesi
Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar