Selasa, 01 April 2014

PROFESI KEPENDIDIKAN TENTANG STATUS, PERAN, DAN TUGAS GURU SERTA PERBEDAAN ANTARA MENDIDIK, MEMBIMBING, MENGAJAR, DAN MELATIH



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahuwata’ala dengan rahmat dan hidayah-Nya jualah MAKALAH PROFESI KEPENDIDIDKAN tentang Status, Peran, dan Tugas Guru serta Perbedaan antara mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.  Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah membimbing dalam pembuatan makalah ini dan tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada teman-teman yang telah berpartisipasi dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat  diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Sekali lagi kami ucapkan terima kasih.

Banjarmasin,    maret 2014


Penulis






DAFTAR ISI
Cover muka........................................................................................................................ 1
Kata Pengantar................................................................................................................................. 2
Daftar Isi........................................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................................... 4
A.      Latar Belakang..................................................................................................................... 4
B.      Tujuan................................................................................................................................. 5

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................................ 6
A.      Status, Peran, dan Tugas Guru............................................................................................ 6
B.      Perbedaan antara Mendidik, Membimbing, Mengajar, dan Melatih................................. 11
Simpulan.......................................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka................................................................................................................................. 14


 











BAB 1
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG
Perkembangan keguruan dan profesi di Indonesia jelas diketahui bahwa pada mulanya guru-guru di angkat dari orang-orang yang tidak berpendidikan khusus untuk memangku jabatan guru. Guru-guru pada mulanya diangkat dari orang-orang yang tidak di didik secara khusus menjadi guru, dan berangsur-angsur dilengkapi dan ditambah dengan guru-guru yang lulus dari sekolah guru (kweekschool) yang pertama didirikan di Solo tahun 1852. Karena kebutuhan guru yang mendesak maka pemerintah Hindia Belanda mengangkat lima kelompok guru, yakni :
a.      Guru lulusan Sekolah guru yang dianggap sebagai berwewenang penuh.
b.      Guru, yang bukan lulusan sekolah guru, tetapi lulus ujian yang diadakan untuk menjadi guru.
c.       Guru Bantu, yakni guru yang lulus ujian Guru Bantu.
d.      Guru yang dimagangkan kepada seorang guru yang senior, yang merupakan calon guru.
e.      Guru yang diangkat karena keadaan yang amat mendesak yang berasal dari warga yang pernah mengecap pendidikan.
 Walaupun Sekolah Guru telah dimulai dan menyusul didirikan Sekolah normal, bila dipandang dari kurikulum dapat dikatakan hanya mementingkan pengetahuan/teori belaka. Ilmu mendidik dan psikologi. Sejalan dengan pendirian sekolah-sekolah yang lebih tinggi tingkatannya dari sekolah umum seperti Holands, Inlandse School [HIS], maka didirikan pula lembaga pendidikan guru atau kursus-kursus untuk menjadi guru, seperti Horege kweekschool untuk guru HIS dan kursus hoofdgate [HA] untuk calon kepala sekolah.
Keadaan demikian berlanjut sampai jaman pendudukan Jepang dan awal perang kemerdekaan, walaupun dengan nama dan bentuk lembaga pendidikan guru yang disesuaikan dengan keadaan saat itu. Selangkah demi selangkah pendidikan guru meningkatkan jenjang kualitas dan mutunya, sehingga sampai saat ini kita hanya mempunyai  lembaga pendidikan guru yang tunggal, yakni Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan [ LPTK ]
Dalam sejarah pendidikan guru di Indonesia, khususnya pada perkembangan agama Hindu, agama Budha, dan kerajaan-kerajaan Islam, guru mempunyai status yang sangat tinggi di masyarakat, mempunyai wibawa yang sangat tinggi, dan dianggap sebagai orang yang serba maha tahu. Peranan guru saat itu tidak hanya mendidik anak di depan kelas, tetapi mendidik masyarakat, tempat bagi masyarakat bertanya. Namun, kewibawaan guru itu mulai memudar sejalan dengan kemajuan jaman perkembangan ilmu dan teknologi. Dalam era teknologi yang maju sekarang guru bukan satu-satunya tempat bertanya bagi masyarakat. Pendidikan masyarakat mungkin lebih tinggi dari guru  dan karena status guru dianggap kalah gengsi dari jabatan lainnya yang mempunyai pendapatan yang lebih baik.

B.      TUJUAN
-          Untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan
-          Memaparkan materi Profesi Kependidikan tentang status, peran dan tugas guru, serta perbedaan antara mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih.





BAB II
PEMBAHASAN
A.     STATUS, PERAN, DAN TUGAS GURU
Guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa yang tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam kehidupan sebuah bangsa sejak dahulu.  Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang.
Guru juga merupakan personel sekolah yang memiliki kesempatan untuk bertatap muka lebih banyak dengan siswa dibandingkan dengan personel sekolah lainya. Oleh sebab itu, perasan dan tanggung jawab guru dalam pelaksanan bimbingan di sekolah sangat diharapkan.
1.      STATUS GURU
Dalam ilmu sosiologi kita biasa menemukan dua istilah yang akan selalu berkaitan, yakni status (kedudukan) dan peran sosial di dalam masyarakat. Status biasanya didefinisikan sebagai suatu peringkat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok atau posisi suatu kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain. Status sebagai guru dapat dipandang sebagai yang tinggi atau rendah, tergantung di mana ia berada.
Setelah kita menganggap bahwa status guru merupakan sebuah jabatan yang profesional, menurut Semana (1994), guru pun dituntut untuk bisa berperan dan menunjukkan citra guru yang ideal dalam masyarakatnya.
2.      PERAN SEORANG GURU
A.     Dalam Proses Belajar Mengajar
Sebagaimana telah di ungkapkan diatas, bahwa peran seorang guru sangat signifikan dalam proses belajar mengajar.  Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti sebagai pengajar, manajer kelas, supervisor, motivator, konsuler, eksplorator, dan sebagainya. Peran guru yang dianggap paling dominan dan klasifikasi guru, yaitu :
a.      Demonstrator
b.      Manajer/pengelola kelas
c.       Mediator/fasilitator
d.      Evaluator

B.      Dalam Pengadministrasian
Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai :
a.      Pengambil inisiatif, pengarah dan penilaian kegiatan pendidikan
b.      Wakil masyarakat
c.       Ahli dalam bidang mata pelajaran
d.      Penegak displin
e.      Pelaksana administrasi pendidikan

C.        Sebagai pribadi
Sebagai dirinya sendiri guru harus berperan sebagai :
a.      Petugas sosial
b.      Pelajar dan ilmuwan
c.       Orang tua
d.      Teladan
e.      Pengaman

D.       Secara psikologis
Peran guru secara psikologis adalah :
a.      Ahli psikologi pendidikan
b.      Relationship
c.       Catalytic/pembaharu
d.      Ahli psikologi perkembangan

E.      Peran Guru dalam pembelajaran

a.      Peran guru dalam memahami siswa sebagai dasar pembelajaran.
b.      Peran guru dalam pengembangan rancangan pembelajaran.
c.       Peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan manajemen kelas.
d.      Peran guru dalam evaluasi pembelajaran.

3.      TUGAS SEORANG GURU
Tugas guru sebagai seorang pendidik yang memahami fungsi dan tugasnya, guru khususnya ia dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar, disertai pula dengan seperangkat latihan keterampilan keguruan dan pada kondisi itu pula ia belajar memersosialisasikan sikap keguruan yang diperlukannya. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah memberikan pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah.
Secara lebih terperinci tugas guru berpusat pada :
a.      Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
b.      Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai.
c.       Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuaian diri, demikianlah dalam proses belajar mengajar guru tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih dari itu ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian siswa ia harus menciptakan proses belajar yang sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan. (Slameto, 2002)
Dalam layanan bimbingan, guru juga mempunyai beberapa tugas utama, sebagaimana dituangkan dalam Kurikulum SMA 1975 tentang Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan. Beberapa tugas pokok guru tersebut ialah :
1.      Tugas guru dalam Layanan Bimbingan di Kelas
menurut Rochman Natawidjaja dan Moh. Surya (1985) mengemukakan beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam proses belajar- mengajar sesuai dengan fungsinya sebagai guru dan pembimbing, yaitu :
a.      Perlakuan terhadap siswa didasarkan atas keyakinan bahwa sebagai individu.
b.      Sikap yang positif dan wajar terhadap siswa.
c.       Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, dan menyenangkan.
d.      Pemahaman siswa secara empatik.
e.      Penghargaan terhadap martabat siswa sebagai individu.
f.        Penampilan diri secara asli (genuine) tidak berpura-pura di depan siswa.
g.      Kokontrentan dalam menyatakan diri.
h.      Penerimaan siswa secara apa adanya.
i.        Perlakuan terhadap siswa secara permissive.
j.        Kepekaan terhadap perasaan yang dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa untuk menyadari perasaannya itu.
k.       Kesadaran bahwa tujuan mengajar bukan terbatas pada penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran saja, melainkan menyangkut pengembangan siswa menjadi individu yang lebih dewasa.
l.        Penyesuaian diri terhadap keadaan yang khusus.
Sedangkan menurut Abu Ahmadi (1977) mengemukakan peran guru sebagai pembimbing dalam melaksanakan proses belajar-mengajar, yaitu :
a.      Menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan setiap siswa merasa aman, dan berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapainya mendapat penghargaan dan perhatian.
b.      Mengusahakan agar siswa-siswa dapat memahami dirinya, kacakapan-kecakapan, sikap, minat dan pembawaannya.
c.       Mengembangkan sikap-sikap dasar bagi tingkah laku sosial yang baik.
d.      Menyediakan kondisi dan kesempatan bagi setiap siswa untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
e.      Membantu memilih jabatan yang cocok, sesuai dengan bakat, kemampuan dan minatnya.
Di samping tugas-tugas tersebut, guru juga dapat melakukan tugas-tugas bimbingan dalam proses pembelajaran seperti berikut :
a.      Melaksanakan kegiatan diagnostic kesulitan belajar.
b.      Guru dapat memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya kepada murid dalam memecahkan masalah pribadi.

2.      Tugas Guru dalam Operasional Bimbingan di Luar Kelas.
Tugas guru dalam layanan bimbingan tidak terbatas dalam kegiatan proses belajar-mengajar atau dalam kelas saja, tetapi juga kegiatan-kegiatan bimbingan di luar kelas. Tugas-tugas bimbingan itu antara lain :
a.      Memberikan pengajaran perhatian (remedial teaching).
b.      Memberikan pengayaan dan pengembangan bakat siswa.
c.       Melakukan kunjungan rumah (home visil).
d.      Menyelenggarakan kelompok belajar.

B.      PERBEDAAN ANTARA MENDIDIK, MEMBIMBING, MENGAJAR, DAN MELATIH.
Guru  memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih.  Pada dasarnya peran guru sebagai pengajar dan sebagai pembimbing memiliki keterkaitan yang sangat erat dan dilaksanakan secara berkesinambungan sekaligus berinterpenetrasi dan merupakan keterpaduan antara satu sama lainnya.
Adapun perbedaan antara Mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih, yaitu :
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan.  Seorang guru baru dikatakan sempurna jika fungsinya sebagai pendidik dan juga berfungsi sebagai pembimbing. 
Guru sebagai pendidik yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi peserta didik, dan lingkungannya.  Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
Membimbing dapat dikatakan sebagai kegiatan menuntun anak didik dalam perkembangannya dengan jelas memberikan langkah dan arah yang sesuai dengan tujuan.  Sebagai pendidik guru harus berlaku membimbing dalam arti menuntun sesuai dengan kaidah yang baik dan mengarahkan perkembangan anak didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan, termasuk dalam hal ini yang terpenting ikut memecahkan persoalan-persoalan dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak didik.
Guru sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut :
a.      Guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai.
b.      Guru harus melihat keterlibatan peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniyah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.
c.       Guru harus memaknai kegiatan belajar.
d.      Guru harus melaksanakan penilaian.

Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru , kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam berkomunikasi.
Melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
Guru harus berperan sebagai pelatih, yang bertugas untuk melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar, seseuai dengan kompetensi masing-masing. Pelatihan yang dilakukan, disamping harus memperhatikan kompetensi dasar dan materi standar, juga harus mampu memperhatikan perbedaan individual peserta didik dan lingkungannya.
                                                            

SIMPULAN
Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian.  Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan.  Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih.
Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan.  Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
Guru memeiliki peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potensi siswa.


DAFTAR PUSTAKA
Kosasi Raflis dan Soetjipto. (2009). Profesi Keguran. Jakarta: Rineka Cipta.
Satori Djaman. (2007). Profesi Keguruan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar