Selasa, 01 April 2014

Pengaruh Manusia Terhadap Lingkungan (Mata kuliah) Ilmu Kealaman Dasar



BAB I
KATA PENGANTAR

Mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar saat ini, selain diajarkan pada mahasiswa Pascasarjana, juga telah diberikan pada mahasiswa tingkat Sarjana (S1). Mata kuliah Ilmu kealaman dasar berguna terutama untuk memperluas wawasan tentang Alam dan lingkungan dimasyarakat. Dengan kata lain, mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang harus kita jaga di alam kita ini, apa apa sajakah yang harus kita benahi agar alam semesta ini tetap lestari, dan faktor-faktor yang mempengaruhi baik di alam sekitar maupun dilingkungan masyarakat sosial.
Karena padatnya waktu melaksanakan tugas ilmu ke alaman dasar ini,, kami  sampai saat ini belum menyiapkan Buku Ajar untuk mata ilmu kealaman dasar. Bahan kuliah ini merupakan Pokok-pokok materi Perkuliahan yang diadopsi dari Buku-buku literatur dan Diskusi-diskusi dengan mahasiswa di Pascasarjana, terutama mahasiswa Pascasarjana Program Studi Magister Pendidikan jurusan Biologi. Bahan kuliah ini telah disusun secara sistematis sesuai dengan  mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar yang telah diberikan selama ini.
Meskipun disadari Pokok-pokok materi kuliah ini tidak sempurna, tetapi terbesit harapan, semoga Pokok-pokok materi kuliah ini betapapun kecilnya tetap memberi sesuatu yang berarti kepada pembaca. Sekali lagi, semoga saja pokok-pokok materi kuliah ini berguna buat para pembaca dan peminat serta yang sedang mengikuti kuliah Ilmu ke Alaman Dasar. Amin. 

Banjarmasin, 10 September 2011



DAFTAR ISI
Nomer                                                                                                                      Halaman
1.   BAB I
- Kata pengantar …………………………………………….............           1                          
- Daftar isi …………………………….…………………………….….....               2
2. BAB II (isi)
Pengaruh manusia terhdap lingkungan…...………………..………...…...              3
A.    Pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan
Ekosistem…………………………………………………………………..              3
v  Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi
Keseimbangan Alam (Ekosistem)……………………..………………               4
a.       Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan ….….…...               4
b.      Perburuan Hewan secara Terus-Menerus …………………….......               5
c.             Penggunaan Pupuk yang Berlebih …………………………..…..              5
v      Pemanfaatan Hewan oleh Manusia………………………..……..              6
v      Pemanfaatan Tumbuhan oleh Manusia ………………….……...               7
B.           Pengaruh aktifitas manusia terhadap lklim dan
lingkungan atmosfir……………………………………………………..               7
C.           Dampak pengambilan sumber daya alam ……………………………….            10
3.   BAB III
·         Solusi……………………………………………………………………...            11
·         Kesimpulan………………………………………………………………..            12
·         Daftar pustaka……………………………………………………………..            13





BAB  II(isi)
Pengaruh Manusia Terhadap Lingkungan
A.    Pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan ekosistem
Sawah merupakan suatu komunitas karena disana terdapat berbagai populasi makhluk hidup yang saling berinteraksi. Tetapi, mengapa kadang-kadang sering terjadi serangan hama? Dalam komunitas telah tersedia komponen yang saling berkaitan. Secara alami, kita mengetahui bahwa di sawah ada tikus, tetapi selain tikus juga ada ular. Dan tikus adalah salah satu makanan kesukaan ular. Di sawah ada wereng dan hama lainnya, tapi sebenarnya juga disana ada ikan, belut dan katak yang sangat menyukai wereng. Jadi, jika keadaannya berlangsung dengan alamiah, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Tetapi menurut pertimbangan manusia, hama yang ada pada tanaman padi akan mengurangi hasil panen, maka manusia mengusahakan untuk membasminya dengan menggunakan pestisida dan insektisida, agar hasil penen meningkat dengan pesat.
Tanpa disadari, ternyata musuh alami hama (ular, katak, belut, dan ikan) juga turut musnah karena pesrtisida ini. Mulailah terjadi perisitwa yang sama sekali tidak diharapkan petani, yaitu hilangnya musuh alami atau predator menyebabkan sisa-sisa hama yang tertinggal berkesempatan berkembang biak dengan cepat. Jumlah hama setelah disemprot akan lebih banyak dibandingkan sebelum disemprot pestisida. Penggunaan pestisida oleh petani telah memutus mata rantai ekosistem. Terputusnya mata rantai ekosistem memberi kesempatan kepada mata rantai lainnya.
Keseimbangan ekosistem dapat berpengaruh jika komponen-komponen penyusunnya rusak atau bahkan hilang. Yang menjadi penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem adalah selain karena bencana alam, ekosistem dapat rusak akibat perbuatan manusia. Contoh kerusakan ekosistem akibat bencana alam adalah letusan gunung berapi, dimana lahar panasnya dapat mematikan organisme (hewan dan tumbuhan) dan mikroorganisme yang dilaluinya. Contoh kerusakan ekosistem akibat perbuatan manusia diantaranya penggundulan hutan, serta pencemaran air, tanah dan udara.
v  Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Alam (Ekosistem)
Indonesia memiliki kekayaan alam dari daratan dan lautan. Contoh kekayaan alam dari daratan, misalnya hutan, sawah, ladang, sedangkan dari perairan misalnya kolam, sungai, daratan, dan lautan. Semua kebutuhan manusia, hewan, dan tumbuhan berasal dari kekayaan alam tersebut. Oleh karena itu, tidak ada makhluk hidup yang dapat hidup sendiri. Antara tumbuhan dan hewan yang hidup di hutan terjadi hubungan saling ketergantungan membentuk ekosistem. Ekosistem dapat terganggu keseimbangannya oleh berbagai kegiatan manusia, seperti penebangan hutan, perburuan, juga penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai aturan. Penebangan hutan dilakukan untuk dimanfaatkan kayunya. Selain itu, juga untuk membuat ladang, perkebunan, pertambangan, industri, dan untuk tempat tinggal.
a.       Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
Perhatikan alat-alat rumah tangga yang ada di rumahmu. Apakah ada yang berasal dari kayu? Jenis kayu yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, contohnya meranti, kamper, jati, dan mahoni. Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang dan lama-lama menjadi langka. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga rafflesia.
Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Didalam hutan hidup berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewanhewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewanhewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat merusak keseimbangan ekosistem.
b.      Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
Adapun beberapa fungsi hewan bagi manusia,contohnya, Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem misalnya penangkapan ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang. Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil yang merupakan makanan ikan yang lebih besar. Penangkan ikan dengan kapalkapal pukat harimau dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut terjaring.
Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan, atau pakaian.
c.       Penggunaan Pupuk yang Berlebih
              Para petani biasanya melakukan beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para petani itu, di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami dan pupuk buatan
Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Tahukah kamu, bagaimana cara penggunaan pupuk tersebut? Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh subur. Eceng gondok tumbuh dengan subur sampai menutupi permukaan sungai atau danau. Makhluk hidup dalam sungai atau danau tersebut akan berkurang karena sinar matahari yang dibutuhkan tidak sampai ke dasar sungai atau danau.
Untuk memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan insektisida dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh makhluk hidup yang lain, seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak tanaman. Sehingga banyak sekali hama tanaman yang dapat berkembang biak lagi akibat penggunaan peptisida yang berlebihan dan hama tersebut bakal mengganggu pertumbuhan tanaman , seperti lalat, jamur, belalang, bakteri, dan yang lainnya.

v  Pemanfaatan Hewan oleh Manusia
Manusia banyak memanfaatkan hewan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Coba perhatikan alat-alat keperluan sehari-hari atau hiasan-hiasan, banyak sekali yang bahannya berasal dari hewan. Hewan-hewan yang digunakannya berasal dari hewan langka. Perburuan liar dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab karena sengaja membunuh hewan-hewan tersebut untuk memanfaatkan bagian-bagian tubuhnya. Misalnya, perburuan gajah untuk diambil gadingnya atau macan tutul untuk diambil kulitnya.
Gading gajah digunakan untuk hiasan. Buaya dan ular juga diburu untuk diambil kulitnya sebagai bahan tas atau sepatu, sedangkan badak Jawa diburu untuk diambil culanya karena dianggap berkhasiat menyembuhkan penyakit. Hewan itu semuanya termasuk hewan langka. Jadi, jika terus-menerus diburu, lama-kelamaan hewan ini akan musnah. Oleh karena itu, penggunaan bagian-bagian tubuh hewan-hewan langka tersebut dilarang keras oleh pemerintah. Karena hal tersebut akan membuat hewan-hewan langka yang ada di daerah kita ini akan punah, maka pemerintah mengharuskan kita sebagai masyarakat yang peduli akan itu melakukan usaha-usaha yang harus kita perbaiki bersama.


Yaitu, usaha-usaha yang harus kita lakukan untuk melestarikan hewan-hewan langka tersebut, di antaranya sebagai berikut:
a)      Tidak boleh berburu hewan sembarangan
b)       Hewan-hewan langka harus dilindungi dari perburuan liar
c)       Hewan langka dibudidayakan
d)      Untuk mengurangi perburuan gajah, dibuat gading tiruan.

v Pemanfaatan Tumbuhan oleh Manusia
Selain memanfaatkan hewan, manusia juga banyak memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Yaitu dengan cara penebangan pohon-pohon yang ada dihutan lalu, lalu kayu pohon tersebut mereka jual dengan berbagai macam cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya kayu jati digunakan untuk bangunan rumah, kursi, tempat tidur, dan lemari. Kayu meranti, kamper, dan mahoni umumnya digunakan untuk bangunan rumah atau gedung.
Tumbuhan dapat digunakan kayunya setelah tumbuhan tersebut tumbuh selama berpuluh-puluh tahun. Misalnya, kayu jati usianya sampai puluhan tahun. Jadi, jika kamu menanam jati sekarang, kamu baru dapat menggunakannya 20 tahun kemudian, sedangkan kebutuhan manusia terus meningkat. Maka kita harus mencegah punahnya tanaman-tanaman langka tersebut. Tanaman langka yang sering digunakan oleh manusia harus dilestarikan. Cara melestarikan tumbuhan tersebut antara lain sebagai berikut.
a)      Tidak menebang pohon sembarangan
b)        Penanaman kembali tanaman yang telah dimanfaatkan atau peremajaan tanaman
c)      Pemeliharan tanaman dengan benar.

Selain kayu, bagian-bagian tumbuhan lainnya pun banyak yang dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, pohon tebu diambil batangnya untuk diolah menjadi gula pasir, atau pohon karet diambil getahnya yang dapat diolah menjadi bahan dasar pembuatan barang-barang dari karet.


B.     Pengaruh aktifitas manusia terhadap lklim dan lingkungan atmosfir
Laju degradasi kualitas dan k uantitas lingkungan berlangsung sangat cepat dan telah mengkhawatirkan. Salah satu penyebabnya, buruknya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan. Kegiatan eksploitasi komersil secara besar-besaran menjadi penyebab kerusakan sumber-sumber kehidupan yang ada di bumi. Sampai Juli 2011 tidak sedikit informasi kemarahan alam karena kerusakannya, banjir dan tanah longsor di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera Utara, angin puting beliung, kekeringan yang melanda Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, NTB, dan lain-lain yang secara nyata telah merugikan harta benda dan nyawa masyarakat dan negara yang tidak ternilai harganya. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat, yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktivitas manusia. Penyebab utama pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, yang melepas CO2 dan gas-gas lainnya seperti CO, N2O, NOx, SO2, kegiatan manusia lainnya juga menghasilkan CFC dari AC dan gas Aerosol (seperti untuk kecantikan dan minyak wangi), serta aktivitas pengolahan gambut juga menghasilkan CH4, yang semuanya dikenal sebagai gas rumah kaca ke atmosfir. Ketika atmosfir semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak energi panas yang dipantulkan bumi. Dalam laporan yang dikeluarkan tahun 2001, Intergovermenal Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa temperatur udara global telah meningkat 0,6 oC sejak tahun 1861. Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh aktivitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfir. IPCC memprediksi peningkatan temperatur rata-rata global akan meningkat 1,4-5,8 oC pada tahun 2100. Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian utara dari belahan bumi utara (BBU) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis , bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mancair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat. Pemanasan global (global warming) adalah peningkatan secara gradual suhu permukaan global akibat efek emisi gas rumah kaca (terutama CO2) dari aktivitas manusia (antropogenik). Akibat pemanasan global terjadinya perubahan iklim (climate change).
Perubahan iklim dapat mencairkan es di kutub, terjadi perubahan arah dan kecepatan angin, meningkatkan badai atmosfir, seperti angin puting beliung, gelombang pasang, meningkatkan intensitas petir, perubahan pola tekanan udara, perubahan pola curah hujan (banjir dan longsor serta kekeringan), dan siklus hidrologi, serta perubahan ekosistem, hingga bertambahnya jenis organisme penyebab penyakit. Dampak dari banjir dan longsor terjadi erosi yang merusak lahan-lahan subur, terjadinya sedimentasi di sungai, danau dan laut, pendangkalan sungai yang makin mempermudah banjir. Kenaikan permukaan air laut baik oleh sedimentasi maupun oleh mencainya es di kutub, akan terjadi intrusi air laut. Intrusi berakibat air tanah menjadi asin yang dapat merusak tanah dan tanaman. Yang lebih mengerikan lagi laut akan merendam lahan pertanian di dataran rendah serta pemukiman penduduk.. Penyebab pemanasan global dan perubahan iklim adalah meningkatnya gas rumah kaca (GRK) di atmosfir oleh penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak, gas dan batubara. Serta diperparah oleh perubahan lingkungan, rusaknya hutan, tidak adanya kawasan penyangga baik dipantai maupun di daratan. Pemanasan global dan perubahan iklim sangat sulit untuk dihambat namun dampaknya dapat diperlambat terhadap lingkungan bumi. Mitigasinya (pencegahan) kurangi penggunaan bahan bakar fosil. Hentikan penebangan hutan, hutankan kembali kawasan yang telah rusak dan daerah pantai. Lakukan adaptasi disemua sektor terhadap lingkungan iklim yang telah berubah. CFC yang dihasilkan dari aktivitas manusia, seperti pengguanaan AC, aerosol, bom, dalam peperangan, pesawat jet supersonik, uji coba senjata nuklir, dapat merusak Ozon di atmosfir, rusaknya ozon dapat merubah kualitas dan kuantitas solar radiasi. Selain itu rusaknya ozon akan bertambahnya sinar ultra violet yang sampai kebumi yang akan meningkatkan suhu bumi, dapat meningkatkan penyakit katarak pada mata, kangker kulit. Berubahnya kualitas dan kuantitas solar radiasi dapat menyebabkan iklim menjadi tidak normal, tejadinya degradasi energi matahari yang pada akhirnya dapat merubah ekosistem, spesies tanaman dan hewan, yang akhirnya akan merubah produksi pertanian yang akan berdampak destabilisasi produk hasil pertanian. Asam belerang (SO2) dapat menyebabkan hujan asam, yang dapat meningkatkan kemasaman tanah yang akhirnya tejadi degradasi tanah dan degradasi air.
Yang pada akhirnya akan merubah ekosistem. Selain itu hujan asam dapat menyebabkan penyakit pada manusia seperti penyakit batuk, tulang dan buah pinggang. Air laut dan sungai yang menjadi asam dapat membunuh akuatik air seperti ikan, Vegetasi tertentu akan mati, mempercepat usia bangunan dan cat serta merusakkan semua bahan yang terbuat dari besi. Dari hasil pengamatan di Medan, ternyata air hujan di Medan telah asam, sebagaimana data dalam Tabel 1 berikut ini. Karbon dioksida (CO2) dapat menyebabkan pemanasan global, akan meningkatkan suhu udara dan meningkatkan suhu tanah sehingga iklim tidak normal dan terjadinya degradasi tanah yang akan merubah ekosistem. CFC, SO2 dan CO2 diatmosfir akan menyebabkan efek rumah kaca (green hause effect =GHE) yang menyebabkan pemanasan global dan penyimpangan iklim.

C.    Dampak pengambilan sumber daya alam
Kita telah mengetahui bahwa semua kebutuhan manusia dipenuhi dari sumber daya alam. Agar sumber daya alam ini terus dapat lestari dan dinikmati oleh generasi yang akan datang maka harus ada usaha-usaha untuk melestarikannya. Namun, ada kegiatan orang-orang yang mengambil kekayaan alam tanpa memikirkan cara melestarikannya. Hutan memang termasuk sumber daya alam yang diperbaharui, namun jika penebangannya dilakukan secara liar dapat merusak lingkungan. Hewan juga termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Namun, jika pengambilannya melebihi kemampuan berkembang biaknya, maka jumlah hewan akan semakin berkurang. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui dapat habis, apalagi sumber daya alam yang berupa bahan galian. Bahan galian termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, artinya jumlah di alam sangat terbatas. Namun, pengambilan bahan galian sering tanpa memperhatikan kelestariannya.






BAB III(Penutup)

·        SOLUSI
Pembahasan diatas merupakan bagaimana gambaran bahwa kehidupan kita ini harus mempunyai pilihan yang positif. Oleh sebab itu, manusia sebagai makluk individu, sosial dan berbudaya harus berperilakulah yang normative dalam arti berperilakulah mengikuti norma agama, norma etika dan norma sosial yang berlaku, dan paling penting adalah kesadaran kesadaran harus muncul dalam diri manusia (self control), dimana untuk munculnya hanya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan YME melalui ibadah menurut ajaran agama kita masing-masing agar kelestarian keaneka ragaman dimuka bumi kita ini tetap rerjaga.
·        kesimpulan
Sesungguhnya di alam kita ini sungguh amat kaya akan segala keaneka ragaman makluk hidup,dan kita ketahui kebutuhan hidup manusia tergsntung dari sumber daya alam tersebut, akan tetapi tanpa kita sadari selama ini kita telah banyak membunuh populasi yang sudah ada sejak dulu di muka bumi kita ini akibat kesalah paham dan gunaan kita sendiri demi kebutuhan hidupnya, seperti penebangan hutan, perburuan, juga penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai aturan. Penebangan hutan dilakukan untuk dimanfaatkan kayunya. Selain itu, juga untuk membuat ladang, perkebunan, pertambangan, industri, dan untuk tempat tinggal.dan Sumber daya alam yang dapat diperbaharui dapat habis, apalagi sumber daya alam yang berupa bahan galian. Bahan galian termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, artinya jumlah di alam sangat terbatas. Namun, pengambilan bahan galian sering tanpa memperhatikan kelestariannya.Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara sumber daya alam dimuka bumi kita ini, demi masa depan anak cucu kita ini.


DAFTAR PUSTAKA


v  Djambur. W. Sukarno. 1993. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pusat perbukuan.
v  Ahya M Salman, 1993, Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, Depdikbud, Jakarta.
v  Santiyono, 1994. Biologi I untuk Sekolah Menengah Umum, penerbit Erlangga.
http://www.google.co.id/search?q=pengaruh+manusia+terhadap+lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar