BAB
I
KATA PENGANTAR
Mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar saat ini, selain diajarkan pada mahasiswa Pascasarjana,
juga telah diberikan pada mahasiswa tingkat Sarjana (S1). Mata kuliah Ilmu
kealaman dasar berguna terutama
untuk memperluas wawasan tentang Alam dan lingkungan
dimasyarakat. Dengan kata lain,
mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang
harus kita jaga di alam kita ini, apa
apa sajakah yang harus kita benahi agar alam semesta ini tetap lestari, dan faktor-faktor yang mempengaruhi baik
di alam sekitar maupun dilingkungan masyarakat sosial.
Karena padatnya waktu melaksanakan tugas
ilmu ke alaman dasar ini,, kami sampai saat ini
belum menyiapkan Buku Ajar untuk mata ilmu kealaman dasar. Bahan kuliah ini merupakan Pokok-pokok materi
Perkuliahan yang diadopsi dari Buku-buku literatur dan Diskusi-diskusi dengan
mahasiswa di Pascasarjana, terutama mahasiswa Pascasarjana Program Studi
Magister Pendidikan jurusan Biologi. Bahan kuliah ini telah disusun secara sistematis sesuai
dengan mata kuliah Ilmu
Kealaman Dasar yang telah
diberikan selama ini.
Meskipun disadari Pokok-pokok materi kuliah ini tidak
sempurna, tetapi terbesit harapan, semoga Pokok-pokok materi kuliah ini
betapapun kecilnya tetap memberi sesuatu yang berarti kepada pembaca. Sekali
lagi, semoga saja pokok-pokok materi kuliah ini berguna buat para pembaca dan
peminat serta yang sedang mengikuti kuliah Ilmu ke Alaman Dasar. Amin.
Banjarmasin,
10
September 2011
DAFTAR ISI
Nomer
Halaman
1. BAB
I
-
Kata pengantar ……………………………………………............. 1
- Daftar isi …………………………….…………………………….…..... 2
2. BAB II (isi)
Pengaruh
manusia terhdap lingkungan…...………………..………...…... 3
A.
Pengaruh kegiatan manusia
terhadap keseimbangan
Ekosistem…………………………………………………………………..
3
v
Kegiatan
Manusia yang Mempengaruhi
Keseimbangan Alam (Ekosistem)……………………..……………… 4
a.
Penebangan
Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan ….….…... 4
b.
Perburuan
Hewan secara Terus-Menerus ……………………....... 5
c.
Penggunaan
Pupuk yang Berlebih …………………………..…..
5
v
Pemanfaatan
Hewan oleh Manusia………………………..……..
6
v Pemanfaatan Tumbuhan oleh Manusia ………………….……... 7
B.
Pengaruh aktifitas manusia
terhadap lklim dan
lingkungan
atmosfir……………………………………………………..
7
C.
Dampak pengambilan sumber daya alam ………………………………. 10
3. BAB
III
·
Solusi……………………………………………………………………... 11
·
Kesimpulan……………………………………………………………….. 12
·
Daftar pustaka…………………………………………………………….. 13
BAB
II(isi)
Pengaruh Manusia Terhadap
Lingkungan
A. Pengaruh kegiatan
manusia terhadap keseimbangan ekosistem
Sawah
merupakan suatu komunitas karena disana terdapat berbagai populasi makhluk
hidup yang saling berinteraksi. Tetapi, mengapa kadang-kadang sering terjadi
serangan hama? Dalam komunitas telah tersedia komponen yang saling berkaitan.
Secara alami, kita mengetahui bahwa di sawah ada tikus, tetapi selain tikus
juga ada ular. Dan tikus adalah salah satu makanan kesukaan ular. Di sawah ada
wereng dan hama lainnya, tapi sebenarnya juga disana ada ikan, belut dan katak
yang sangat menyukai wereng. Jadi, jika keadaannya berlangsung dengan alamiah,
maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Tetapi menurut pertimbangan manusia, hama yang ada pada
tanaman padi akan mengurangi hasil panen, maka manusia mengusahakan untuk
membasminya dengan menggunakan pestisida dan insektisida, agar hasil penen
meningkat dengan pesat.
Tanpa
disadari, ternyata musuh alami hama (ular, katak, belut, dan ikan) juga turut
musnah karena pesrtisida ini. Mulailah terjadi perisitwa yang sama sekali tidak
diharapkan petani, yaitu hilangnya musuh alami atau predator menyebabkan
sisa-sisa hama yang tertinggal berkesempatan berkembang biak dengan cepat. Jumlah
hama setelah disemprot akan lebih banyak dibandingkan sebelum disemprot
pestisida. Penggunaan pestisida oleh petani telah memutus mata rantai
ekosistem. Terputusnya mata rantai ekosistem memberi kesempatan kepada mata
rantai lainnya.
Keseimbangan
ekosistem dapat berpengaruh jika komponen-komponen penyusunnya rusak atau
bahkan hilang. Yang menjadi penyebab rusaknya keseimbangan ekosistem adalah
selain karena bencana alam, ekosistem dapat rusak akibat perbuatan manusia.
Contoh kerusakan ekosistem akibat bencana alam adalah letusan gunung berapi,
dimana lahar panasnya dapat mematikan organisme (hewan dan tumbuhan) dan
mikroorganisme yang dilaluinya. Contoh kerusakan ekosistem akibat perbuatan
manusia diantaranya penggundulan hutan, serta pencemaran air, tanah dan udara.
v Kegiatan
Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Alam (Ekosistem)
Indonesia
memiliki kekayaan alam dari daratan dan lautan. Contoh kekayaan alam dari
daratan, misalnya hutan, sawah, ladang, sedangkan dari perairan misalnya kolam,
sungai, daratan, dan lautan. Semua kebutuhan manusia, hewan, dan tumbuhan
berasal dari kekayaan alam tersebut. Oleh karena itu, tidak ada makhluk hidup
yang dapat hidup sendiri. Antara tumbuhan dan hewan yang hidup di hutan terjadi
hubungan saling ketergantungan membentuk ekosistem. Ekosistem dapat terganggu
keseimbangannya oleh berbagai kegiatan manusia, seperti penebangan hutan,
perburuan, juga penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai aturan. Penebangan
hutan dilakukan untuk dimanfaatkan kayunya. Selain itu, juga untuk membuat
ladang, perkebunan, pertambangan, industri, dan untuk tempat tinggal.
a. Penebangan
Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
Perhatikan
alat-alat rumah tangga yang ada di rumahmu. Apakah ada yang berasal dari kayu?
Jenis kayu yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia, contohnya
meranti, kamper, jati, dan mahoni. Jenis-jenis kayu tersebut diambil dari
hutan. Adanya penebangan hutan secara liar dapat menimbulkan kerusakan pada
tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan. Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang
menjadi berkurang dan lama-lama menjadi langka. Hal ini terjadi karena
pengambilan secara terus-menerus tetapi tidak dilakukan penanaman kembali.
Tumbuhan yang menjadi langka akibat kerusakan habitatnya misalnya pohon jati,
bunga anggrek, dan bunga rafflesia.
Hutan
mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Didalam hutan hidup
berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Hutan menyediakan makanan, tempat tinggal,
dan perlindungan bagi hewanhewan tersebut. Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber
makanan untuk hewanhewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau
tidak ada, karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak
hewan yang musnah dan menjadi langka. Selain menebang pohon, manusia
kadang-kadang membuka lahan pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan.
Akibatnya lapisan tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur.
Hewan-hewan tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari
makan ke tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat
merusak keseimbangan ekosistem.
b.
Perburuan Hewan secara
Terus-Menerus
Adapun
beberapa fungsi hewan bagi manusia,contohnya, Banyak kegiatan manusia yang
merusak keseimbangan ekosistem misalnya penangkapan ikan di laut dengan racun
atau peledak. Hal ini dapat menyebabkan rusaknya terumbu karang. Terumbu karang
merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil yang merupakan makanan ikan yang lebih
besar. Penangkan ikan dengan kapalkapal pukat harimau dapat menimbulkan
penurunan jumlah ikan di laut. Sebab dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut
terjaring.
Penangkapan
secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau
dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut menjadi langka. Manusia ada yang berburu
hewan hanya untuk bersenang-senang. Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan
makanan, hiasan, atau pakaian.
c.
Penggunaan Pupuk yang Berlebih
Para petani biasanya melakukan
beberapa cara agar hasil pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang
dilakukan oleh para petani itu, di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan
hama. Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk alami
dan pupuk buatan
Pupuk
alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami, misalnya dari kotoran
hewan atau dari daun-daunan yang telah membusuk. Pupuk alami dikenal dengan
sebutan pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat
dari bahan kimia. Contoh pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA. Tahukah kamu,
bagaimana cara penggunaan pupuk tersebut? Penggunaan pupuk buatan harus sesuai
dengan aturan pemakaian karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang
berlebihan jika kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau.
Akibatnya di tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma
tumbuh subur. Eceng gondok tumbuh dengan subur sampai menutupi permukaan sungai
atau danau. Makhluk hidup dalam sungai atau danau tersebut akan berkurang karena
sinar matahari yang dibutuhkan tidak sampai ke dasar sungai atau danau.
Untuk
memberantas hama, para petani menggunakan pestisida atau insektisida. Contoh
penggunaan insektisida yang merusak ekosistem adalah penggunaannya tidak tepat
waktu, jumlahnya berlebihan, dan jenis insektisidanya tidak sesuai. Penggunaan
insektisida dan pestisida ini harus sesuai dengan ketentuan agar tidak membunuh
makhluk hidup yang lain, seperti burung atau hewan lainnya yang tidak merusak
tanaman. Sehingga banyak sekali hama tanaman yang dapat berkembang biak lagi
akibat penggunaan peptisida yang berlebihan dan hama tersebut bakal mengganggu
pertumbuhan tanaman , seperti lalat, jamur, belalang, bakteri, dan yang
lainnya.
v Pemanfaatan
Hewan oleh Manusia
Manusia
banyak memanfaatkan hewan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Coba perhatikan
alat-alat keperluan sehari-hari atau hiasan-hiasan, banyak sekali yang bahannya
berasal dari hewan. Hewan-hewan yang digunakannya berasal dari hewan langka.
Perburuan liar dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab karena
sengaja membunuh hewan-hewan tersebut untuk memanfaatkan bagian-bagian
tubuhnya. Misalnya, perburuan gajah untuk diambil gadingnya atau macan tutul
untuk diambil kulitnya.
Gading
gajah digunakan untuk hiasan. Buaya dan ular juga diburu untuk diambil kulitnya
sebagai bahan tas atau sepatu, sedangkan badak Jawa diburu untuk diambil
culanya karena dianggap berkhasiat menyembuhkan penyakit. Hewan itu semuanya
termasuk hewan langka. Jadi, jika terus-menerus diburu, lama-kelamaan hewan ini
akan musnah. Oleh karena itu, penggunaan bagian-bagian tubuh hewan-hewan langka
tersebut dilarang keras oleh pemerintah. Karena hal tersebut akan membuat
hewan-hewan langka yang ada di daerah kita ini akan punah, maka pemerintah
mengharuskan kita sebagai masyarakat yang peduli akan itu melakukan usaha-usaha
yang harus kita perbaiki bersama.
Yaitu, usaha-usaha yang harus kita
lakukan untuk melestarikan hewan-hewan langka tersebut, di antaranya sebagai
berikut:
a)
Tidak boleh berburu hewan sembarangan
b)
Hewan-hewan
langka harus dilindungi dari perburuan liar
c)
Hewan langka dibudidayakan
d)
Untuk mengurangi perburuan gajah, dibuat
gading tiruan.
v Pemanfaatan
Tumbuhan oleh Manusia
Selain
memanfaatkan hewan, manusia juga banyak memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Yaitu dengan cara penebangan pohon-pohon yang ada dihutan
lalu, lalu kayu pohon tersebut mereka jual dengan berbagai macam cara untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya kayu jati digunakan untuk bangunan rumah,
kursi, tempat tidur, dan lemari. Kayu meranti, kamper, dan mahoni umumnya
digunakan untuk bangunan rumah atau gedung.
Tumbuhan
dapat digunakan kayunya setelah tumbuhan tersebut tumbuh selama berpuluh-puluh
tahun. Misalnya, kayu jati usianya sampai puluhan tahun. Jadi, jika kamu
menanam jati sekarang, kamu baru dapat menggunakannya 20 tahun kemudian,
sedangkan kebutuhan manusia terus meningkat. Maka kita harus mencegah punahnya tanaman-tanaman
langka tersebut. Tanaman langka yang sering digunakan oleh manusia harus
dilestarikan. Cara melestarikan tumbuhan tersebut antara lain sebagai berikut.
a)
Tidak menebang pohon sembarangan
b)
Penanaman kembali tanaman yang telah dimanfaatkan
atau peremajaan tanaman
c)
Pemeliharan tanaman dengan benar.
Selain
kayu, bagian-bagian tumbuhan lainnya pun banyak yang dimanfaatkan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Misalnya, pohon tebu diambil batangnya untuk
diolah menjadi gula pasir, atau pohon karet diambil getahnya yang dapat diolah
menjadi bahan dasar pembuatan barang-barang dari karet.
B.
Pengaruh aktifitas manusia terhadap lklim dan
lingkungan atmosfir
Laju
degradasi kualitas dan k uantitas lingkungan berlangsung sangat cepat dan telah
mengkhawatirkan. Salah satu penyebabnya, buruknya pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan. Kegiatan eksploitasi komersil secara besar-besaran menjadi
penyebab kerusakan sumber-sumber kehidupan yang ada di bumi. Sampai Juli 2011
tidak sedikit informasi kemarahan alam karena kerusakannya, banjir dan tanah
longsor di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera Utara, angin puting beliung,
kekeringan yang melanda Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, NTB, dan lain-lain yang
secara nyata telah merugikan harta benda dan nyawa masyarakat dan negara yang
tidak ternilai harganya. Pada saat ini, Bumi menghadapi pemanasan yang cepat,
yang oleh para ilmuan dianggap disebabkan aktivitas manusia. Penyebab utama
pemanasan ini adalah pembakaran bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak
bumi, dan gas alam, yang melepas CO2 dan gas-gas lainnya seperti CO, N2O, NOx,
SO2, kegiatan manusia lainnya juga menghasilkan CFC dari AC dan gas Aerosol
(seperti untuk kecantikan dan minyak wangi), serta aktivitas pengolahan gambut
juga menghasilkan CH4, yang semuanya dikenal sebagai gas rumah kaca ke
atmosfir. Ketika atmosfir semakin kaya akan gas-gas rumah kaca ini, ia semakin
menjadi insulator yang menahan lebih banyak energi panas yang dipantulkan bumi.
Dalam laporan yang dikeluarkan tahun 2001, Intergovermenal Panel on Climate
Change (IPCC) menyimpulkan bahwa temperatur udara global telah meningkat 0,6 oC
sejak tahun 1861. Panel setuju bahwa pemanasan tersebut terutama disebabkan
oleh aktivitas manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfir. IPCC
memprediksi peningkatan temperatur rata-rata global akan meningkat 1,4-5,8 oC
pada tahun 2100. Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global,
daerah bagian utara dari belahan bumi utara (BBU) akan memanas lebih dari
daerah-daerah lain di bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan
daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan utara
tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak
akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis , bagian yang
ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mancair. Musim tanam
akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam
hari akan cenderung untuk meningkat. Pemanasan global (global warming) adalah
peningkatan secara gradual suhu permukaan global akibat efek emisi gas rumah
kaca (terutama CO2) dari aktivitas manusia (antropogenik). Akibat pemanasan
global terjadinya perubahan iklim (climate change).
Perubahan
iklim dapat mencairkan es di kutub, terjadi perubahan arah dan kecepatan angin,
meningkatkan badai atmosfir, seperti angin puting beliung, gelombang pasang,
meningkatkan intensitas petir, perubahan pola tekanan udara, perubahan pola
curah hujan (banjir dan longsor serta kekeringan), dan siklus hidrologi, serta
perubahan ekosistem, hingga bertambahnya jenis organisme penyebab penyakit.
Dampak dari banjir dan longsor terjadi erosi yang merusak lahan-lahan subur,
terjadinya sedimentasi di sungai, danau dan laut, pendangkalan sungai yang
makin mempermudah banjir. Kenaikan permukaan air laut baik oleh sedimentasi
maupun oleh mencainya es di kutub, akan terjadi intrusi air laut. Intrusi
berakibat air tanah menjadi asin yang dapat merusak tanah dan tanaman. Yang
lebih mengerikan lagi laut akan merendam lahan pertanian di dataran rendah
serta pemukiman penduduk.. Penyebab pemanasan global dan perubahan iklim adalah
meningkatnya gas rumah kaca (GRK) di atmosfir oleh penggunaan bahan bakar fosil
seperti minyak, gas dan batubara. Serta diperparah oleh perubahan lingkungan,
rusaknya hutan, tidak adanya kawasan penyangga baik dipantai maupun di daratan.
Pemanasan global dan perubahan iklim sangat sulit untuk dihambat namun
dampaknya dapat diperlambat terhadap lingkungan bumi. Mitigasinya (pencegahan)
kurangi penggunaan bahan bakar fosil. Hentikan penebangan hutan, hutankan
kembali kawasan yang telah rusak dan daerah pantai. Lakukan adaptasi disemua
sektor terhadap lingkungan iklim yang telah berubah. CFC yang dihasilkan dari
aktivitas manusia, seperti pengguanaan AC, aerosol, bom, dalam peperangan,
pesawat jet supersonik, uji coba senjata nuklir, dapat merusak Ozon di
atmosfir, rusaknya ozon dapat merubah kualitas dan kuantitas solar radiasi.
Selain itu rusaknya ozon akan bertambahnya sinar ultra violet yang sampai
kebumi yang akan meningkatkan suhu bumi, dapat meningkatkan penyakit katarak
pada mata, kangker kulit. Berubahnya kualitas dan kuantitas solar radiasi dapat
menyebabkan iklim menjadi tidak normal, tejadinya degradasi energi matahari
yang pada akhirnya dapat merubah ekosistem, spesies tanaman dan hewan, yang
akhirnya akan merubah produksi pertanian yang akan berdampak destabilisasi
produk hasil pertanian. Asam belerang (SO2) dapat menyebabkan hujan asam, yang
dapat meningkatkan kemasaman tanah yang akhirnya tejadi degradasi tanah dan
degradasi air.
Yang pada akhirnya akan merubah
ekosistem. Selain itu hujan asam dapat menyebabkan penyakit pada manusia
seperti penyakit batuk, tulang dan buah pinggang. Air laut dan sungai yang
menjadi asam dapat membunuh akuatik air seperti ikan, Vegetasi tertentu akan
mati, mempercepat usia bangunan dan cat serta merusakkan semua bahan yang
terbuat dari besi. Dari hasil pengamatan di Medan, ternyata air hujan di Medan
telah asam, sebagaimana data dalam Tabel 1 berikut ini. Karbon dioksida (CO2)
dapat menyebabkan pemanasan global, akan meningkatkan suhu udara dan
meningkatkan suhu tanah sehingga iklim tidak normal dan terjadinya degradasi
tanah yang akan merubah ekosistem. CFC, SO2 dan CO2 diatmosfir akan menyebabkan
efek rumah kaca (green hause effect =GHE) yang menyebabkan pemanasan global dan
penyimpangan iklim.
C.
Dampak
pengambilan sumber daya alam
Kita telah
mengetahui bahwa semua kebutuhan manusia dipenuhi dari sumber daya alam. Agar sumber
daya alam ini terus dapat lestari dan dinikmati oleh generasi yang akan datang maka
harus ada usaha-usaha untuk melestarikannya. Namun, ada kegiatan orang-orang
yang mengambil kekayaan alam tanpa memikirkan cara melestarikannya. Hutan
memang termasuk sumber daya alam yang diperbaharui, namun jika penebangannya
dilakukan secara liar dapat merusak lingkungan. Hewan juga termasuk sumber daya
alam yang dapat diperbaharui. Namun, jika pengambilannya melebihi kemampuan
berkembang biaknya, maka jumlah hewan akan semakin berkurang. Sumber daya alam
yang dapat diperbaharui dapat habis, apalagi sumber daya alam yang berupa bahan
galian. Bahan galian termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,
artinya jumlah di alam sangat terbatas. Namun, pengambilan bahan galian sering
tanpa memperhatikan kelestariannya.
BAB III(Penutup)
·
SOLUSI
Pembahasan
diatas merupakan bagaimana gambaran bahwa kehidupan kita ini harus mempunyai
pilihan yang positif. Oleh sebab itu, manusia sebagai makluk individu, sosial
dan berbudaya harus berperilakulah yang normative dalam arti berperilakulah
mengikuti norma agama, norma etika dan norma sosial yang berlaku, dan paling
penting adalah kesadaran kesadaran harus muncul dalam diri manusia (self control), dimana untuk munculnya
hanya dengan mendekatkan diri kepada Tuhan YME melalui ibadah menurut ajaran
agama kita masing-masing agar kelestarian keaneka ragaman dimuka bumi kita ini
tetap rerjaga.
·
kesimpulan
Sesungguhnya di alam kita ini
sungguh amat kaya akan segala keaneka ragaman makluk hidup,dan kita ketahui
kebutuhan hidup manusia tergsntung dari sumber daya alam tersebut, akan tetapi
tanpa kita sadari selama ini kita telah banyak membunuh populasi yang sudah ada
sejak dulu di muka bumi kita ini akibat kesalah paham dan gunaan kita sendiri
demi kebutuhan hidupnya, seperti penebangan hutan, perburuan, juga penggunaan
bahan kimia yang tidak sesuai aturan. Penebangan hutan dilakukan untuk
dimanfaatkan kayunya. Selain itu, juga untuk membuat ladang, perkebunan,
pertambangan, industri, dan untuk tempat tinggal.dan Sumber daya alam yang
dapat diperbaharui dapat habis, apalagi sumber daya alam yang berupa bahan
galian. Bahan galian termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui,
artinya jumlah di alam sangat terbatas. Namun, pengambilan bahan galian sering
tanpa memperhatikan kelestariannya.Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang
merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara sumber daya alam dimuka
bumi kita ini, demi masa depan anak cucu kita ini.
DAFTAR
PUSTAKA
v
Djambur. W. Sukarno. 1993. Biologi I untuk
Sekolah Menengah Umum. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, pusat
perbukuan.
v
Ahya M Salman, 1993, Biologi I untuk Sekolah
Menengah Umum, Depdikbud, Jakarta.
v
Santiyono, 1994. Biologi I untuk Sekolah
Menengah Umum, penerbit Erlangga.
http://www.google.co.id/search?q=pengaruh+manusia+terhadap+lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar